Selasa, 09 Januari 2018

"Kamu bisa lihat, ya? Belum waktunya, loh"

Bukannya menenangkan, perempuan satu ini justru memperparah keadaan. Kejadian ini bermula dari seorang Perempuan berkacamata,Perempuan berkacamata ini telah berusaha menahan benturan energi, agar ia tak kehilangan kesadarannya. Bagaimana perasaan kalian jika kalian berada di posisinya?

Belum lagi, perempuan bertubuh kecil yang duduk di belakangnya, berulang kali menatapnya seakan penuh dendam. "Heh", kata perempuan yang duduk di samping perempuan bertubuh kecil,  berusaha mengontrol agar perempuan bertubuh kecil ini tidak berbuat macam2.

Entah harus bersyukur atau bagaimana, di depan sana, presentasi Pendidikan Pancasila  berlangsung lancar, tanpa ada kendala lain, kecuali hal ini. 'Mereka', berjejer di lorong jendela sisi kanan dan kiri, menatap dan menertawakan kami, seolah2 kami ini tontonan. Layar proyektor pun tak luput mereka mainkan. 'Aku ada di sini', mungkin kata2 yang ingin mereka ucapkan malam ini. Hanya satu di kepala kami, apa yang membuat mereka marah? Memang benar, ini adalah kelas malam pertama kami, di gedung ini, kelas paling pojok.

Selain di gedung ini, tidak ada kejadian aneh satupun, selama kami berkuliah malam. Dan baru saja kami memutuskan untuk merombak jadwal mata kuliah dan tak ada pilihan lain selain melangsungkan kuliah di kelas ini, kami telah mendapatkan sapaan mereka.

Malam itu, 33 mahasiswa bersama seorang dosen menjadi saksi.

Dengan sabar, aku menenangkan temanku yang bertubuh kecil, agar tak 'hilang' lebih jauh lagi. Ku tepuk2 punggungnya. Meskipun begitu, temanku ini selalu menatap temanku yang berkacamata, seakan penuh dendam.

Ya, aku sudah mengetahui kondisinya.

Berulang kali ku membuatnya agar tak berbuat seperti itu, namun masih saja.

Kelas berakhir begitu saja, tanpa ada evaluasi dari sang dosen. Langsung ku ajak temanku ini untuk meninggalkan kelas, namun ia bersikukuh tak mau berdiri, hingga anak laki2 membantunya, atau lebih tepatnya memaksanya berdiri.

Perlahan demi perlahan, tubuhnya melemah. Aku panik, dan segera mencari ponsel miliknya, untuk mengabarkan kondisinya kepada orang tuanya. Di saat sibuk bertelepon, ia pingsan, dan di bawa ke barak kesehatan terdekat. Sedangkan temanku yang berkacamata? Ia bersama temannya pulang, menuju parkiran motor, atau lebih tepatnya, ia tidak boleh disandingkan dengan temanku yang pingsan.

Blank, dipanggil tidak menjawab, itulah kondisi temanku yang bertubuh kecil ini saat siuman. Aku tetap berada di sampingnya, membuatnya berusaha 'kembali', dengan cara guyon seperti biasa. Untung saja, ia kembali. Dan sifatnya seolah tak terjadi apa2.

Aku tak keberatan mempunyai teman seperti ini, karena temanku ini harus dijaga, walaupun aku tahu, selama 150 menit kuliah berlangsung, yang ku tepuk2 dan ku usap2 bukanlah dirinya.

Satu lagi.

Temanku yang berkacamata, menerima 'tamu' tak diundang di indekosnya, yang tak lain dan tak bukan adalah sang 'pengendali' temanku yang bertubuh kecil.

Dan keesokan harinnya

seorang gadis yang tidak bisa menerima temannya (yang bisa melihat hal-hal yang tidak bisa orang lain lihat)berkata ketemannya "aku kemarin lihat yang mereka lihat(gadis berkacamata dan gadis bertubuh kecil) itu cuman OB bukan hantu". Dan sih perempuan bertubuh kecil itu tidak  terima akan perkataan temannya yang satu ini , seakan akan perempuan bertubuh kecil dan perempuan berkacamata ini cuman bohong dan membuat sensasi saja , padahal yang dialamin dua perempuan ini bukan lah hal yang mudah , mereka tidak mudah mengontrol tubuhnya sendiri mereka harus berjuang merebut tubuhnya sendiri dari makhluk yang ingin merebut tubuh mereka berdua ini.

Dan yang lebih parah nya mereka berdua harus mempunyai teman yang tidak ada rasa solidaritas tinggi ketemannya sendiri.........................


Saya cuman mau memberi pertanyaan  ketemannya yang tidak punya rasa solidaritas "kalau kamu diposisi perempuan berkacamata dan perempuan bertubuh kecil , kamu mau berbuat apa?Tolong jawab sekarang juga!."


Sebaiknya kalian yang tidak percaya akan hal-hal seperti itu cukup kalian diam dan tenang saja karena apa?karena teman kalian yang bisa melihat hal-hal seperti itu cuman butuh dukungan,ketenangan,dan kebersamaan kalian sebagai temannya.Itu sudah membantu banget bagi teman kalian yang bisa melihat hal-hal seperti itu dan malah bukan membuat teman kalian yang bisa melihat hal-hal begitu malah kalian persulit dengan cara tidak percaya dengan teman kalian sendiri


Jaga orang-orang yang bisa melihat hal-hal yang tidak bisa orang normal lihat dikarenakan mereka berada di dalam posisi bahaya dan kita juga tidak tau  kapan teman kalian masih tetap bersama kita di dunia ini.


By: Teman ku yang berinisial DA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar